Breaking

Kamis, 03 Juni 2021

Edisi 47 : Larangan untuk Menyebarkan Aib Orang Lain

Oleh: Ade Cahya Purnomo

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah pernah bersabda, bahwa jika seseorang menutup aib saudaranya, maka Allah akan menutup pula aibnya di dunia dan di akhirat. 

Hadits ini memahamkan kita bahwa ada timbal balik yang setara dengan apa yang kita lakukan. Bila kita menutup aib saudara kita, maka aib kita pun akan tertutup. 

Namun sebaliknya, hadits ini juga bisa dipahami sebagai sebuah nasihat kewaspadaan karena bila kita membuka aib saudara kita, maka aib kita pun akan terbuka dan tersebar pula.

Bisa dibayangkan bila dalam sebuah masyarakat, orang-orangnya saling rukun dan saling menjaga aib mereka. Tentu konflik, permusuhan, iri dengki akan hilang. 

Profokator kehilangan kesempatan untuk mengadu domba, dan segala bentuk kezhaliman akan sirna. 

Karena sejatinya sumber segala bentuk keburukan ada di sifat iri dengki, yang membuat seseorang tidak suka dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. 

Tidak suka dengan keberhasilan dan kebahagiaan orang lain, yang akhirnya ia mencari-cari kesalahan dan aib saudaranya agar ia terlihat buruk di mata orang lain.

Bahwa sejatinya kita sama-sama perlu menyadari hakikat manusia sebagai makhluk yang penuh dengan kekuarangan. 

Benar memang manusia tercipta dengan segala kesempurnaan, namun itu bukan berarti bahwa manusia merupakan makhluk paripurna yang tanpa cela. 

Sebab, setiap makhluk memiliki kekurangan. Ia memiliki keterbatasan yang ia tidak bisa lampaui. Kelemahan yang menunjukkan bahwa ia masih membutuhkan keberadaan makhluk lain. 

Segala kekurangan dan kelemahan itulah yang menyebabkan manusia terkadang melakukan keburukan, entah disegaja atau tidak, dan itu menjadi aib dia.

Ada baiknya bila kita kembali memahami sebuah kata bijak yang pernah disampaikan oleh Fudhail ibn ‘Iyadh, seorang tokoh tabi’u tabi’in yang pernah menjadi perampok terkenal, namun bertaubat justru ketika menyadari bahwa sosok dirinya lebih mendatangkan ketakutan daripada kenyamanan. 

Dalam sebuah kata bijaknya ia mengatakan bahwa barangsiapa mencari saudara atau kawan yang tidak memiliki aib, maka ia tidak akan memiliki seorang saudara maupun kawan selamanya. 

Nasihat ini mengajarkan kita bahwa tidak mungkin untuk menemukan seseorang tanpa keburukan sama sekali. Karena justru adanya keburukan itulah kita bisa saling melengkapi dan memahami sebagai saudara. 

Bayangkan bila semua manusia mengaku dirinya sebagai sosok yang paling baik, maka ia tidak akan membutuhkan orang lain, memandang orang lain lebih buruk darinya dan melihat orang lain dengan penuh kesombongan. 

Walhasil, permusuhan akan akan timbul, kebaikan akan susah menjadi panutan, karena mereka saling mencela dan dengan begitu keteladanan akan hilang.

Tersebarnya aib dan krisis keteladanan

Bisa jadi apa yang kita hadapi saat ini disebabkan karena adanya krisis keteladanan itu. Semakin sedikit contoh baik di sekitar kita sehingga apa yang disaksikan oleh banyak masyarakat adalah realitas kehidupan yang jauh dari kesempurnaan diri. 

Berapa banyak tontonan di media social yang lebih suka mengumbar aib diri daripada menyanjug prestasi. 

Lebih lagi aib yang dibuka adalah milik para public figure, sosok yang memiliki banyak pengikut dan itu ditayangkan berulang kali. 

Ada yang membela, ada pula yang menolak. Yang membela meniru apa yang dipraktikan idolanya, sedangkan yang menolak mengunggulkan idolanya yang lain yang juga belum tentu baik.

Tontonan yang lebih banyak mengumbar aib ini sangat mengkhawatirkan. Pasalnya dalam teori kognitif, seseorang lebih banyak meniru dari apa yang mereka saksikan daripada yang mereka pelajari secara formal. 

Seseorang lebih cepat untuk menagkap informasi dan mengubahnya dalam aktualisasi diri. Sebagai contoh, bahwa seorang anak kecil akan lebih mahir main tik tok daripada mengaji. 

Kenapa? 

Karena memang itulah yang sering mereka saksikan dari media maupun perlikau tik tok orang dewasa disekitarnya. 

Maka bila yang disaksikan adalah contoh yang buruk, apalagi dalam jumlah dan waktu yang panjang, akan menjadi kebiasaan yang akan diwajarkan. 

Maksudnya adalah kebiasaan yang dimaklumi banyak hal meski itu belum tentu baik.

Kondisi inilah yang yang bisa kita sebut sebagai kebingungan dalam menentukan nilai (confusion about values). 

Kita tidak lagi bisa tau secara pasti mana yang benar dan mana yang salah. Akhirnya apa yang benar adalah apa yang saya yakini benar meski orang lain tidak setuju. 

Ditambah dengan maraknya aib yang tersebar, maka adab dan moralitas tidak lagi dianggap sebagai pedoman. 

Maka tidak heran bila tindak kejahatan seolah tidak pernah berakhir. Soalnya apa yang kita anggap jahat dan kejahatan tidak lagi pasti maknanya.

Ajaran Islam untuk tidak menyebarkan aib orang lain

Islam tentu sangat perhatian dalam masalah ini. Banyak ayat maupun hadits yang secara tegas melarang untuk menyebarkan aib orang lain maupun ghibah. 

Bahkan perumpamaan orang yang menggunjing aib orang lain seperti ia makan bangkai saudaranya tersebut. 

Lebih lagi bila pembicaraan tentang aib orang ditujukan untuk komedi atau lawakan yang mengundang tawa banyak orang. 

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memperingatkan kita bahwa kecelakaan bagi mereka yang berbicara kemudian berdusta hanya untuk membuat suatu kaum tertawa karenanya. 

Bahkan sampai Rasulullah mengulang kalimat “kecelakaan baginya” dua kali. Ini menandakan bahwa suatu perkataan yang mengandung kebohongan dan kefasiqan termasuk didalamnya membuka aib orang adalah perkara yang sangat tercela.

Kemudian bahwa Islam tidak hanya melarang tanpa memberikan pelajaran. Puasa yang tiap tahun dilaksanakan oleh umat Islam seharusnya menjadi pembelajaran yang cukup untuk bisa menahan diri kita dari menguak aib orang lain. 

Bahwa puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, melainkan juga menahan dan menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat. 

Puasa juga mengajarkan kita umat Islam untuk merendah menjadi hamba yang seutuhnya dihadapan Allah. 

Sebuah sikap merendah untuk melihat jauh ke dalam diri dan mengakui segala kekhilafan dan kekuarangan. 

Aib adalah pusaka diri. Ia adalah rahasia seseorang yang hanya boleh diketahui oleh dia dan Allah semata. 

Karena hanya Allah yang memiliki kasih sayang paling luas dan rahmat serta ampunan yang lebih luas dari luasnya samudera. 

Bisa jadi segala kemegahan dan kebesaran yang kita miliki karena Allah telah menutupi aib diri kita. Dan tidak hanya ditutupi, tapi juga diampuni. 

Oleh sebab itu, janganlah kita gemar untuk membuka aib saudara kita, tentangga kita, kawan-kawan kita agar Allah pun tidak menampakkan aib diri kita. 

Rasulullah kembali mengajarkan kepada kita tentang do’a yang beliau panjatkan agar Allah berkenan untuk menutupi aib kita. 

Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan Imam Abu Daud, diceritakan oleh Ibn Umar r.a bahwa Rasulullah senantiasa memanjatkan do’a di setiap pagi dan petang dengan do’a: 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ مِنْ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تحتي

Ya Allah, aku memohon kepada-mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu pemaafan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta. Ya Allah, tutupilah auratku, -Utsman menyebutkan dengan lafadz- "Auratku, dan amankanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari depan, belakang, sisi kanan, sisi kiri, dan dari atas. Aku berlindung kepada-Mu dengan kebesaran-Mu agar aku tidak diserang dari arah bawah."

Semoga kita selalu menjaga diri kita dan saling menjaga sesama kita umat Islam demi terwujudnya umat yang terbaik. Wallahu a’lam bi ash showab 

 

1 komentar:

  1. Casino Player Reviews - Dr.MCD
    Casino Player reviews. Casino Player 김제 출장마사지 reviews, 시흥 출장안마 bonuses, deposit options, games, promotions, games and more. 창원 출장샵 You'll 제주 출장마사지 also find information on all 춘천 출장샵 the games in

    BalasHapus